Blog

SINGA

AYAT :

فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍ
QS. Al Mudatstsir, 51 : lari daripada singa.

Tafsir Ibnu Katsir : Allah Ta'ala berfirman, "Maka mengapa mereka berpaling dari peringatan (Allah)?" (Ayat 49) Maksudnya, mengapa orang-orang kafir itu itu berpaling dari apa yang engkau serukan dan peringatkan kepada mereka. "Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut, lari daripada singa."  (Ayat 50-51) Maksudnya, seakan-akan pelarian mereka dari kebenaran dan penolakan terhadapnya seperti keledai liar ketika melarikan diri dari singa yang memburunya. Demikian yang dikemukakan oleh Abu Hurairah dan Ibnu 'Abbas dalam sebuah riwayat darinya, juga Zaid bin Aslam dan puteranya, 'Abdurrahman. Dan ia merupakan riwayat dari Ibnu 'Abbas, sekaligus menjadi pendapat Jumhur.

KISAH :

1. KISAH SANG SINGA ALLAH

Nama lengkapnya Hamzah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abd Manaf Al-Qurasyi, biasa dipanggil Abu Imarah dan digelari Sayyid Asy Syuhada' (penghulu para syuhada). Ia juga digelari sebagai Asadullah (singa Allah) dan Asad Ar-Rasul (singa Rasulullah).

Ia dilahirkan di Makkah dua tahun sebelum kelahiran Rasulullah. Ia adalah paman Nabi & sekaligus saudara Beliau sepersusuan. Ibunya, Hamah, adalah putri bibi Aminah, ibunda Rasulullah.

Ia adalah pemuda Quraisy yang paling mulia dan paling kuat kesadarannya akan harga diri. Ia juga seorang pemanah ulung, cerdas, dan akhlaknya mulia.

Ia termasuk orang yang melamar Khadijah dari ayahnya untuk Rasulullah sebelum beliau diangkat menjadi Nabi.

Hamzah pernah menjumpai Abu Jahal mencela Nabi dan ia langsung memukul Abu Jahal sambil mengatakan, “Anda berani menghina Beliau sedang aku mengikuti agamanya dan kuucapkan apa yang dikatakannya.” Kemudian ia membawa Abu Jahal dan menyerahkannya di hadapan Nabi.

Hamzah menyatakan keislamannya pada tahun kedua kenabian. Dikisahkan, sebab keislamannya adalah ketika pemuka kafir Quraisy, Abu Jahal ibn Hisyam bertemu dengan Nabi saw. di jalan kemudian mencaci-maki dan menyakiti beliau. Ketika Hamzah pulang berburu, budak milik Abdullah ibn Jud’an mendatanginya dan memberitahukan apa yang dilakukan Abu Jahal kepada saudaranya, Muhammad. Mendengar kabar itu, tanpa pikir panjang Hamzah berjalan cepat dengan paras memerah karena marah. la bergegas menuju kediaman Bani Mahzum, karena Abu Jahal biasanya berada di sana. Tiba di hadapan Abu Jahal, Hamzah mengambil anak panah dan memukulkannya kepada Abu Jahal hingga ia terluka. Hamzah berteriak, “Apakah kau berani mencacinya sementara aku telah mengikuti agamanya dan menuruti perkataannya? Kembalikan anak panah itu jika kau mampu!”

Ucapan Hamzah menggentarkan Bani Makhzum dan para pemuka Quraisy lain yang ada di tempat itu. Kejadian itu sungguh di luar perkiraan mereka. Ketika mereka mencoba menolong, Abu Jahal sendiri yang melarang mereka, “Biarkan Abu Umarah! Aku memang telah menyakiti anak saudaranya dengan keji.”

Setelah kejadian itu Hamzah kembali ke rumah. Di rumah ia terus memikirkan tindakannya kepada Abu Jahal dan perkataan orang-orang di sekitarnya. la sulit memejamkan mata. Esok paginya ia berjalan menuju tempat Rasulullah saw. melewati Ka'bah. la berhenti di tempat suci itu lalu bermunajat kepada Allah agar ditunjukkan jalan kebenaran, dan Allah mengabulkan doanya. Setelah itu, ia bergegas menemui Rasulullah saw. dan menyatakan keislamannya. Beliau berkenan mendoakannya agar Allah meneguhkan segala yang diucapkannya serta menganugerahkan cahaya keyakinan dalam hatinya.

Ia keluar dari Darul Arqam saat kaum muslimin telah menampakkan agama mereka secara terang-terangan sebagai salah satu pemimpin di antara dua barisan kaum muslimin untuk melaksanakan tawaf di Ka'bah dan Umar bin Al-Khathab bertindak sebagai pemimpin barisan yang lain.

Hamzah memiliki dua nama panggilan: Abu Ya‘la dan Abu Umarah. Hamzah ikut hijrah ke Madinah bersama Rasulullah saw. Rasulullah mempersaudarakannya dengan Zaid bin Haritsah. Ia menikah dengan Salma binti Umais, saudara perempuan sahabat besar, Asma' binti Umais. Dari hasil perkawinannya dengan Asma, ia dikaruniai seorang putri yang bernama Imarah.

Rasulullah menugasinya sebagai orang pertama yang membawa panji dalam Islam. Beliau menunjuknya sebagai komandan 30 pasukan berkuda dari kalangan muhajirin dalam perang Saiful Bahar. Dalam setiap pertempuran, biasanya ia meletakkan bulu halus di dadanya.

Dalam perang Badar, ia berperang dengan bersenjatakan dua pedang. Dalam
duel sebelum peperangan dimulai, ia berhasil membunuh Syaibah bin Rabi'ah, pahlawan tentara kafir Quraisy, Thuma'ah bin ‘Ady. Dan bersama Ali ibn Abu Thalib ia berhasil membunuh Utbah ibn Rabi'ah yang sebelumnya berduel melawan Ubaidah ibn al-Harits. Perang Badar pun berkecamuk hebat setelah duel itu dan berakhir dengan kemenangan di pihak kaum muslim.

Tentang Hamzah, Umayyah bin Khalaf mengatakan, “Itulah yang dilakukan Hamzah terhadap kita.”

Ia meriwayatkan dari Nabi, bahwa Beliau pernah bersabda, “Hendaklah kalian selalu bermunajat dengan do'a ini, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu yang paling agung dan dengan ridha-Mu yang paling besar, karena nama ini adalah salah satu di antara asma' Allah.” (HR. Ath-Thabrani)

Hamzah gugur sebagai syahid karena tikaman tombak Wahsyi bin Harb, budak milik Jubair bin Muth'im. Lalu Hindun binti Utbah, isteri Abu Sufyan bin Harb, membedah perut Hamzah dan mengunyah hatinya. Tidak hanya sampai di situ, tentara orang-orang musyrik juga memotong hidung dan kedua telinga Hamzah, lalu mencincang jasadnya. Rasulullah : sangat bersedih atas kejadian ini. Saat itu Beliau mengatakan, “Tidak akan ada lagi orang yang mengalami sepertimu, wahai Hamzah. Aku belum pernah mengalami kondisi sesedih ini. Jibril datang dan memberitahu bahwa nama Hamzah termaktub di penghuni langit yang tujuh dengan nama Hamzah bin Abdul Muthalib, Asad Allah (singa Allah) dan Asad Rasulih (singa RasulNya).” Selanjutnya Beliau mengatakan, “Demi Allah, jika suatu hari nanti Allah menganugerahkan kemenangan kepada kita atas mereka, maka kita akan mencincang jasad-jasad mereka, di mana seorang arab pun belum pernah melakukan yang sepertinya.” Lalu turunlah firman Allah, “Dan jika kamu memberi balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” (An Nahl: 126)

Rasulullah menshalati jenazah Hamzah sebanyak 72 kali, karena sewaktu Beliau menshalati para syuhada' Uhud, Beliau menyuruh meletakkan jenazah seorang syahid di samping jenazah Hamzah, lalu keduanya dishalati. Kemudian jenazah yang disamping Hamzah dipindah dan diganti dengan jenazah syahid yang lain sementara jenazah Hamzah tidak dipindah. (HR. Ath-Thabrani)

Al-Hakim mentakhrij dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, “Setelah pertempuran Uhud usai, Rasulullah tidak melihat keberadaan Hamzah. Seseorang melapor, “Tadi aku melihatnya berada di bawah pohon itu sambil berkata, Aku adalah singa Allah dan singa Rasul-Nya. Ya Allah aku berlepas diri kepada-Mu dari apa yang dilakukan Abu Sufyan dan rekan-rekannya, dan aku memohonkan ampunan kepada-Mu dari kekalahan pasukan Muslimin.

Beliau mendekati pohon yang dimaksudkan itu, dan ketika melihat jenazah Hamzah, maka beliau meneteskan air mata. Ketika mendapatkan penjelasan lebih mendetail tentang apa yang menimpa Hamzah, maka beliau berusaha untuk menahan tangisnya, lalu beliau bertanya, "Mengapa tidak segera dikafani?”

Seseorang dari Anshar mengkafaninya dengan selembar kain. Kemudian beliau bersabda, “Pemimpin para syuhada di sisi Allah pada Hari Kiamat adalah Hamzah." Menurut Al-Hakim, isnad hadits ini shahih, begitu pula menurut Adz Dzahabi.

*****


FAKTA ILMIAH :

Singa (bahasa Sansakerta: Siṃha, atau nama ilmiahnya Panthera leo) adalah spesies hewan dari keluarga felidae atau jenis kucing. Singa merupakan hewan yang hidup berkelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina. Kelompok ini menjaga daerah kekuasaannya. Umur singa antara 10 sampai 15 tahun di alam bebas, tetapi dalam penangkaran memungkinkan lebih dari 20 tahun.

Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan singa jantan lebih santai bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Singa jantan dipercaya lebih unggul dan perkasa dibandingkan dengan kucing besar lainnya, tetapi kelemahan singa ialah tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan ditumbuhi bulu tebal di sekitar tengkuknya, hal ini lebih menguntungkan untuk melindungi tengkuknya, terutama dalam perkelahian bebas antara kucing besar yang cenderung menerkam tengkuk untuk melumpuhkan musuhnya.

Kucing besar lainnya, seperti citah dan macan tutul memiliki ukuran tubuh jauh lebih kecil dibanding singa. Walaupun berasal dari keluarga yang sama dengan harimau, singa tidak suka dengan air. Berbeda dengan harimau yang suka dengan air.

Singa yang terkenal di dunia adalah Bongo. Singa yang menjadi bintang film dalam film George of the Jungle. Bongo adalah singa paling jinak yang meninggal karena sakit paru-paru. Singa kedua yang paling jinak di dunia adalah Zamba yang merupakan peliharaan Ralph Helfer.

Subspesies

Dahulu, singa hidup di seluruh Afrika, Eropa, Timur Tengah dan anak benua India. Tetapi sekarang habitat singa hanya di sebagian kecil anak benua India dan Afrika. Itu terjadi karena perburuan liar yang bertujuan mendapatkan kulitnya.
Subspesies yang masih hidup
Panthera leo krugeri
  Habitatnya di daerah Afrika Selatan.
Panthera leo bleyenberghi
  Habitatnya di daerah Kongo, Zimbabwe, dll.
Panthera leo massaieus 
  Habitatnya di daerah Tanzania, Kenya.
Panthera leo persica
  Habitatnya di daerah India.
Panthera leo senegalensis
  Habitatnya di wilayah Senegal.

Subspesies yang punah
Panthera leo leo
  Habitatnya di bagian utara benua Afrika.
Panthera leo melanochaita
  Habitatnya di Afrika Selatan.

Berdasarkan temuan arkeologi dari gambar-gambar di dinding, sekitar 15.000 tahun yang lalu diperkirakan hidup di Eropa, dan 5.000 tahun yang lalu pernah ada di Yunani.    

Fisiologi

Panjang singa jantan adalah 260-330 cm, dan singa betina 240–270 cm. Panjang ekor jantan 70–105 cm, betina 60–100 cm. Panjang dari ujung kaki ke pundak jantan 80–123 cm, betina 75–110 cm. Berat singa jantan dewasa sekitar 150 kg - 250 kg, sedangkan singa betina berkisar 120–185 kg. Berat bayi singa yang baru dilahirkan sekitar 1,2 kg hingga 2,1 kg.

Ciri khas berdasar subspesies
Panthera leo leo
  bulu tebal disekitar tengkuknya berevolusi melewati pundaknya singa. bulu tebal warnanya hitam.
Panthera leo bleyenberghi
  bulu tebalnya tidak berevolusi.
Panthera leo Krugeri
  bulu tebalnya hitam
Panthera leo massaieus 
  bulu tebalnya berevolusi tetapi tidak melewati pundak
Panthera leo melanochaita 
  panjang singa betina sekitar 170 cm. panjang ekor betina kira-kira 90 cm.
Panthera leo persica  
  panjang sekitar 190 cm. panjang ekor 80-90cm
Panthera leo senegalensis 
  bulu tebalnya tidak berevolusi. warna bulu tebalnya kuning.

Hidup

Singa habitatnya di padang rumput. Hewan ini tergolong noktural, dalam sehari 20 jam berbaring di bebatuan atau di bawah pohon yang teduh. Tiap kelompok terdiri dari jantan 1-6 ekor, betina 4-15 ekor. Wilayah kekuasaan satu kelompok antara 20–400 km2. Jika makanan habis, singa betina sehari penuh mencari makanan sambil meluaskan wilayah kekuasaan. Tugas singa jantan adalah melindungi betina dari singa jantan kelompok lain, dan menjaga wilayah kekuasaan. Saat merebut wilayah kelompok lain, jantan yang merebut kelompok lain akan membunuh anak singa yang berada di kelompok yang direbut. Kecepatan lari singa jantan adalah 58 km/jam.

Makanannya daging, biasanya memangsa mamalia besar yang beratnya sekitar 50–500 kg. Selain itu, singa juga memangsa mamalia kecil seperti burung, reptil, dan serangga. Singa biasanya berburu sewaktu malam, tetapi kalau di rumput panjang yang bisa menutup tubuh bisa berburu siang hari. Biasanya, singa betina yang berburu dan hasil buruan dimonopoli singa jantan.

Musim kawin

Pada saat musim kawin, sekali kopulasi waktunya adalah 20 detik, sehari bisa menikah 50 kali. Waktu hamilnya 98-120 hari, dan betina yang hamil akan meninggalkan kelompok untuk sementara. Sekali melahirkan akan melahirkan 1-6 ekor. Waktu menyusuinya adalah 7-10 bulan. Selama 1 minggu, bayi singa tidak bisa melihat. Setelah 3 minggu sudah bisa jalan. Betina yang melahirkan tidak akan kembali ke kelompok sebelum anaknya berusia 6-8 minggu. Anak singa sudah dapat makan daging setelah umur 3 bulan. Anak singa sering mati karena dibunuh jantan dari kelompok lain atau tidak dirawat oleh singa betina karena ketersediaan makanan yang sedikit. Anak singa yang hidup sampai 1 tahun hanya 40%, sampai 2 tahun adalah 20%, kalau sudah menjadi singa dewasa persentase kematiannya menurun. Singa jantan umur 3-4 tahun sudah menjadi singa dewasa, dan singa betina 3 tahun sudah menjadi singa dewasa. Pernah ada singa yang dipelihara sampai umur 24 tahun.

Hubungan dengan manusia

Karena pembukaan hutan, pembuangan limbah pabrik yang disebabkan manusia, jumlah singa menjadi langka. Karena ulah-ulah manusia itu singa menjadi sering menerkam manusia, seperti yang terjadi di Tanzania pada tahun 2004 yang mengorbankan 35 orang pekerja di pertambangan. Antara tahun 1994 sampai 2004 di Tanzania, singa telah menerkam 815 orang, dan 563 orang lainnya dimangsa. Namun sekarang ini singa dipakai para polisi di Afrika untuk membantu menangkap pemburu liar.

Berburu

Berburu secara berkelompok dan mengejar mangsa. Alasan jantan tidak berburu adalah bulu lebat dan badan besar sehingga bisa langsung ketahuan mangsa, selain itu singa jantan tidak selincah singa betina karena berat jantung singa jantan adalah 0,41 % dari seluruh tubuh sedangkan singa betina berat jantungnya 0,51 % dari berat seluruh tubuh, karena itu kecepatan berlari singa betina lebih cepat sehingga mencapai 81 km/jam. Walaupun singa betina bisa lari dengan kecepatan tersebut, singa betina hanya bisa mempertahankan energinya hanya dalam waktu beberapa menit. Karena itu, sebelum menyerang mangsa, singa betina mendekati mangsa sampai 30 m dari mangsa dan lebih memilih berburu pada malam hari. Untuk menjatuhkan mangsa dalam satu terkaman, singa menerkam bagian hidung atau mulut sehingga mangsa tidak bisa bernapas.

Singa biasanya menerkam mamalia besar seperti zebra, babi, antelop, dll. Kalau ada kesempatan, singa bisa menyerang bintang besar yang beratnya sekitar 300 kg. Walaupun bisa menyerang hewan-hewan besar seperti badak dewasa, jerapah, dan gajah, namun jarang dilakukan singa karena dapat menyebabkan luka dan cedera pada singa. Biasanya, sekali makan singa bisa memakan 30 kg daging. Kalau tidak bisa memakan habis mangsa, beberapa jam berhenti makan sehabis itu makan lagi. Minimal singa jantan dewasa memerlukan 7 kg daging per hari, singa betina dewasa memerlukan 5 kg daging per hari.

Anak singa pertama kali berburu pada umur 3 bulan. Meskipun dinamakan, tetapi sebatas ikut berburu. Waktu berburu sebenarnya adalah sewaktu umur sekitar 1,2 tahun.

Singa dalam cerita

Singa dianggap hewan yang paling megah dan sering dianggap raja rimba dalam cerita-cerita seperti dongeng. Singa sering dijadikan sebagai tokoh antagonis, tetapi singa juga sering dijadikan tokoh protagonis seperti dalam film animasi The Lion King.

Lambang

Singa adalah salah satu binatang yang secara luas merupakan lambang binatang yang diakui pada banyak budaya di seluruh dunia. Singa secara ekstensif dibuat sebagai patung, lukisan, literatur, bendera nasional, film modern, dan lambang tim olahraga. Singa tampil sebagai lambang kekuatan, dan kekuasaan di berbagai budaya dan benua di Eropa, Asia, dan Afrika. Singa diberi julukan sebagai "Raja Hutan" dan "Raja Binatang".
Singa banyak digunakan sebagai lambang negara, seperti di negara Singapura misalnya.
Di Indonesia Singa dilambangkan dari salah satu klub sepak bola yaitu Arema Indonesia yang berasal dari Malang di Jawa Timur.

*****


DIALOG IMAN :

(Lihat Majalah BILAL edisi 12)

SINGA, GAGAH DAN PEMBERANI

Singa dikenal sebagai hewan pemberani. Penampilannya gagah dan ditakuti. Mengagumi fisiknya yang menawan, mengingatkan kita pada kebesaran Sang Pencipta, Allah yang Maha Sempurna.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebut singa di dalam al Quran yang artinya, “lari daripada singa.“ (QS. Al-Muddatsir : 51)

Dalam ayat tersebut Allah memberi perumpamaan orang kafir dengan keledai. Keledai tersebut lari karena seekor singa yang ditakuti.

Singa merupakan spesies hewan felidae atau jenis kucing. Panthera Leo adalah nama latinnya. Berbeda dengan kucing besar lainnya, seperti macan yang hidup menyendiri, singa hidup dengan berkelompok. Biasanya dalam satu kelompok, terdiri dari seekor jantan dan banyak betina.

Umur singa antara 10 sampai 15 tahun di alam bebas. Jika dalam penangkaran umur singa bisa lebih dari 20 tahun.

Singa Jantan dan Singa Betina

Ciri fisik singa jantan berbeda dengan singa betina. Singa jantan memiliki surai atau rambut yang lebat. Sedangkan singa betina tidak memiliki surai seperti yang dimiliki singa jantan.

Singa jantan dan singa betina membagi tugas mereka dengan baik. Yang aktif berburu mangsanya adalah singa betina. Sedangkan singa jantan tetap di wilayah kekuasaannya.

Kenapa bukan singa jantan yang berburu, dan singa betina yang tetap tinggal menjaga wilayah mereka ya?

Hal itu dikarenakan singa betina memiliki bentuk tubuh yang lebih ringan. Sehingga singa betina dapat bergerak dengan lincah. Kecepatan lari singa betina bisa mencapai 80 km per jam, masya Allah. Saat berburu singa betina pun tidak melakukannya sendirian. Mereka berkelompok dan bekerjasama saat mengintai dan menangkap mangsanya.

Setelah berhasil mendapatkan hewan buruannya, singa betina akan memberikannya kepada singa jantan dan anak-anaknya. Hingga mereka selesai memakannya, barulah singa betina memakan sisanya.

Pembagian tugas tersebut tidak membuat singa jantan kehilangan wibawanya. Singa jantan memiliki peran besar. Dengan gagah perkasa, ia menjaga wilayah kekuasaannya dan juga keluarganya dari ancaman musuh-musuhnya.

Lalu kenapa singa jantan tidak ikut berburu? Hal itu dikarenakan singa jantan memiliki surai yang lebat dan tubuh yang lebih berat. Surai yang lebat membuat singa jantan mudah dikenali musuhnya. Dan tubuh yang berat akan menyulitkannya saat mengejar mangsa.

Teman, sebagai seorang ibu dari anaknya, singa betinalah yang bertugas memandikan anaknya yang masih kecil. Kemudian mengajarkan anak singa yang besar untuk mencari sumber air dan berburu.

Masya Allah, siapakah yang telah mengatur dan mengajarkan mereka? Dia-lah Allah yang Maha Bijaksana. Perilaku singa jantan dan betina itu merupakan ilham dari Allah Ta'ala kepada mereka. Semua itu menjadi bukti Kebesaran Allah Subhanahu wa Ta'ala atas makhluk ciptaan-Nya.

*****






Send a Message

Sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magnais.